Sebagai langkah pertama dalam setiap project citra satelit, diperlukan untuk menentukan batas-batas wilayah yang dibutuhkan. Untuk melakukannya, kita harus mencari nama-nama kota, sungai, landmark, dan fitur lainnya. Nama tempat yang mendefinisikan area of interest akan digunakan untuk mencari data citra satelit, yang harus dikaitkan dengan posisi geografis spesifik titik koordinat, proses ini biasa dikenal sebagai proses ‘geocoding,’ dapat dilakukan dengan menggunakan web, peta tradisional, Google Earth, dan metode lain, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Area yang di butuhkan dapat didefinisikan oleh salah satu titik atau poligon. Mendefinisikan Area yang dibutuhkan dengan titik koordinat dengan menggunakan satu pasang koordinat bisa dilakukan untuk Area yang kecil luasan dan tepat posisinya. Tetapi jika area yang cukup luas seperti kota ditambah dengan kondisinya yang telah terbakar, atau beberapa desa yang telah rata setelah dikupas, bisa menggunakan garis atau poligon dari Area tersebut (file berupa Google Earth *.KML atau shapefile *.shp GIS-kompatibel). Karena citra satelit membutuhkan waktu untuk menganalisisnya serta harga citra satelit didasarkan pada jumlah kilometer persegi yang dibeli, hal ini sangat bermanfaat untuk meminimalkan, sejauh mungkin, ukuran area of interest.
Fasilitas Google Earth yang disediakan google adalah gratis, yang berdiri sendiri merupakan aplikasi desktop yang menyediakan citra satelit dari sebagian besar dunia dan berguna untuk mengidentifikasi area yang kita minati. Google Earth dapat digunakan menentukan koordinat suatu daerah, memperbesar dan memperkecil wilayah menggunakan mouse atau slider di sisi kanan jendela peta. Atau, dengan memasukkan nama suatu tempat ke dalam ‘Fly To’ kotak Search panel Google Earth akan mencari daerah tersebut secara otomatis. Hal ini dapat digunakan untuk mencari arsip ketersediaan data citra satelit berdasarkan perusahaan yang memiliki masing2 satelitnya.